Pengalaman Sex Pertamaku Dengan Mbak Setun Tetangga Ku
Perkenalkan namaku adi sasongok umur saya sekarang 20 tahun saya mauberceriya tentang pengalam saya, dan yang di foto diatas ini namanya mbak setun tetangga saya. Kisah ini dimulai sekitar 10 tahun yang lalu ketika saya masih duduk dibangku sd dan masih teringat jelas dalam fikiranku.
Langsung saja saya bercerita,waktu itu saya memang sering nonton tv di runbah mbak setun karana dirumah saya belum punya tv jadi saya numpa nonton tv dirumah mbaksetun.
Suatu hari udara memang panas banget didaerah aku tinggal,dan aku seperti biasa menonton tv dirumah mbak setun,aku pun pangil nama mbak setun mbak mak setun,,pintu pun dibuka mbak sentun pun keluar dia hanya pake kaos longar dan celana mini selutut eh di mau minum apa,,adi pun menjawab terserah lah mbak ya dah tak buatin minum dulu di. Mbak setun pun meuju dapur dan mrmbuati minum untukku.
Beberapa saat kemudin mbak srtun pun kembali dan mawakan segelas es sirup,
Oh iya...jam sgini kok uadah pulang kata mbak setun sambil menaruh gelas diatas meja.
Kaos mabak setun yang longgar dan memiliki belahan dada agak renda sehingga disaat mbak setun membungkuk menyajikan gekas kepadaku. Aku melongok-longokan kepalaku untuk melihat isi yang tersembunyi dibalik kaos mbak setun saat itu.
Ini mbak setun buatin es sirup rasa jeruk biar seger,,,jelas mbak setun tampa memperdulikan tingahku.
Makasih ya mbak setun!pasti enak banget dirup buatan mbak setun,,,jawabku. Sama -sama di. Aduh ngomong-ngomong hari ini kok panas banget ya di,,,lanjut mbak setun.
Iya mbak adi juga kegerahan nih. Untuk mak setun baik banget mau buatin minum buat ku,,,.
Saat mbak setun menyajikan minum,mbak setun kembali berdiri tegak. Tanpa terasa kringat mencucur dari dahi mbak setun. Saat mbak setun mengelap kringat di dahi,dan tidak sadar tangan mbak setun terangat tinggi. Tampa sadar susu mbak setun terlihat dari lengan. Tentu saja kesempata ini tidak saya sia-siakan aku terkesima melihat pemandangan indah itu.
Saat itu mbak setun juga tersadarkan kalau dibalik pakaeanya terlihat basah oleh kringat. Lebih memikat perhatianku kalau saya mengetahui mbak setun tidak memakai bh saat itu. Kedua puting tercetak jelas dikas mbak setun, apa lagi basah oleh kringat mbak setun yang membuatnya semakin terlihat jelas. Mbak setun tak mau ambil pusing dengan tangapan saya yang nakal ini.
Setelah mbak setun mengambil posisi diduk didepanku, mbak setun melanjutkan obrolan yang sempat terhenti tadi.
" Kok tumben jam segini udah pulang di,,? Kata mbak setun memancing
"Eee,,,hh i,,,ya mbak,,,? Jawab ku dengan gugup.
"Emangnya kenapa di kok gak tumben-tumbannya bali jm segini,,? Lanjut mbak setun lagi.
"Anu anu mbak gurunya mau pada seminar jadi semua di balikin awal,,,? Jawabku kembali.
"Oh begitu,,"kata mbak setun yang tidak berusah menanyakan lagi tentang saya pulang lebih awal dan mengalihkan ketopik lain.
Mbak setun mengetahui kalau saya sering mencuri pandang ke arah susu mbak setun. Mbak setun berfiki yang namanya laki-laki biar masih kecil ya sama aja. Semula mbak setun tidak suka dengan fikiranya, akirnya mbak setun ada fikiran lain dan membiarkan aku menikmati keindahab puting dari liar. Mbak setu jadi menikmati tingakah saya kepada diri mbak setun.
Bahkan mbakk setun mempunyai fikiran yang lebih gila untuk mengoda aku,mbak setun merenggankan tangan kebelakang sehingga putinganya terlihat tampak jelas.
"Lagi nglihatiin apan sih di,,,? Pura-pura gak tau.
Tentu saja pertanyaan mbak setun membuatku salah tingkah.
"Gak gak kok mbak,,,? Saya membela diri.
"Ya udah di kamu habisin minum dulu,, mbak mau ganti baju dulu,"mbak setun menahan diri mengodaku lebih jauh.
" i,,ya mbak,, jawaku.
Sambil mbak setun tersenyum puas betasil membuatku gugup, mbsk setun menuju tempat tidur yang tiak cukup jauh jaraknya dari ruang tamu. Didalam kamar mbak srtun menganti kaos longarnya dengan kaos ketat berwarna coklat tanpa memake bh,sehinhgs puting mbak seteun semakin jelas terlihat jelas dari luar, kemudian celana selurut mini mak setu didanti dengan celana penak berearna hitam dan memperlihatkan paha mulus mbak setun.
Setelah beberapa menit kemudian mbak setun muncul untuk menemuin aku. Namun yang membuat wajah polosku terkejut melihat pakean mini mbak setun, apa lagi dengan anak seumuranku. Pemandangan seperti itu pasti menyilaukan pandangan jiwa saya. Mbak setun mengacuhkan saja mata-mata liarku sibuk memandangin putin susu dan paha mbak setun.
"Gy mana sirupnya? Udah diminum belum?" tanya mbak setun mrngalihkan perhatoan saya.
"Uudah mak,,," jawabku pendek.
Kedua mata saya tetap saja menayap tajam kearah paha mbak setun yang pasti mengiurkan bagi saya.
"Enak gak sirup bikinan embak? Pasti bikin ketagihan kan?" canda mbak setun.
"Segar banget mbak! Tapi jujur aja kalau adi lebih sika susu dibanding sirup,," sahutku.
''Gy tu ya? Sayang embak gak punya persedian susu dirumah,,," jawab tanpa ada prasangka buruk dari perjatan saya.
"Kalau kata oran susu yang terbaik itu ASI ya mbak?''lanjut lagi.
''Betul di,, dibanding sama susu sapi,, ASI itu juga lebih bergizi,,," tambah mbak setun penuh keyakinan.
"Ibu adi juga suka bikin susu setiap pagi mbak,,,"kata saya menjelaskan.
"Oh iya? Bagus dong,,," jawab mbak setun seadanya.
"Tapi susu yang saya minum susu sapi mbak!" sambung saya lagi.
"ASI tetap lebih bagus dari pada susu sapi di,,," kata mbak setun.
"Wah pasti ASI lebih enak rasanya tu!"sela saya cepat.
Mbak setun hanya tersenyum simpul, saya terus menyerocos tentang keinginan sesekali mencoba ASI. Mak setun hanya tegang mendengar ocehan saya. Tiba-tiba mbak setun mendapat ide gila dari mana saya berkata"cobaya saya bisa menyicipi asi! Duh pasti asik ya?" timpal saya.
Namun belu selesai kalimat yang diucapkan saya, mbak setun kembali menimpali "dulu adi minum ASI punya ibu kan?"
"Tapi saya kan udah gk nyususu sama ibu. Lagi pula saya juga udah lupa gimanan rasanya minum ASi.."kata saya berusaha menjelaskan.
"Hmm..gyni aja..kalau adi punya adik minum ASi,pas ibu adi lagi nyusuin minta tolong aja biar ASInya diperes terus nasukin deh ke dalam gelas,,," jawab mbak setun yang semakin mengarah ke pembicaran kami.
"Bukan iru maksut adi mbak,,," saya mengelengkan kepala.
"Terus maksut kamu gi nana di?" pancing mbak setun.
"Adi pengen banget minium ASI punya mbak,,," kata saya terus terang.
"Embak kan belum punya anak jadi belu punya ASI,,,"jelas mbak setun.
"Emang kenapa mbak kalau pelum punya ASI,," tanya saya terus terang.
"Ya percuma dong,,,adi kan pengen ngrasain ASI,,,"jawab sambil mengosok-ngosok rambut saya dengan lembut.
"Gak apa-apa mbak,, boleh kan?"pinta saya sambil menatap wajah mak setun.
"Yeeee,,,!! Bilang aja pengen liat punya embak,,,! Nggak mau ah,,,! Mbak setun menolak permintan saya.
"Ya mbak,,,! Saya cuma penasaran doang,, ,"bujuk saya.
''Aduuuh,, mbak nggak mau diii,,,!" kata mbak setun bersikeras.
Namun setelah cukup lama saya terus bujik mbak setun supaya dapat merasakan susu mbak setun dengan alasan penasaran, mbak setun akirnya mnyerah juga.
"Ya udah deh mbak mau. Tapi janji ya adi nggak minta macam-macam lagi,,,"jawab mbak setun menyangupi permintan adi yang sedang di lannda rasa penasaran ini.
"Pa pasti mbak?" jawab saya.
Terus terang pembicaran kami tadi membuat gairah mbak setun semakin tinggi,sehingga mbak setun semakin kehilangan kendali bahwa yang ada di depan mbak setun adalah anak dibawah umur. Apa lagi setelah melihat mata saya yang tampak menginginksn menghisap susu mbsk setun.
''Bagai maban pun saya kan laki-laki. Mbak juga takut juga dalam keadan rumah kosong seperti ini. Kalau adi minta lebih dari ini gy manan?" tanya mbak setun serius.
"Nggak mbak! Saya tidak akan minta yang macam-macam dueh,,,!" sambil berkata seperti itu mata saya tidak lepas dari susu mbak setun sambil menelan ludah berkali-kali.
"Mbak setun sadar tentunya saya akan berkata apapun agar keinginan saya terpenuhi saat itu. Saya sudah tidak sabar melihat pemandangan indah yang sebentar lagi, mbak setun yang menyadari hal itu tersenyum-senyum sendiri melihat tingkah saya.
"Adi sudah siap?" tanya mbak setun mengodaku.
"Ssiap mbak!" jawab saya.
Jawaban saya membuat mbak setun semakin bergairah dan terangsang. Mbak setun berfikir akan mendapat sensai dari saya. Mbak setun memang sudah pernah mendapatkan nikmat dari melakukan seks dengan anak dibawah umur, namun tentu saja di depan mbak setun saya yang masih sanggat muda.
Mbak setun mulai mendekati saya, kudian mak setun dengan agak tergasa melepaskan kaos bagian atas sehingga pemandangan yang saya tunggu-tunggu pun datang sudah. Namun mbak setun masih berusaha menutup susu bagian kanan dengan tanggan. Mbak setun masih penasaran apa yang akan dilakun bocah yang masih bau kencur seperti saya.
Saat ini tubuh mbak setun hanya tertutupi celana pendek ketat yang pasti membuat mbak setun tampak seky sekali. Hantung mbak stun berdetak sangat kencang sekali. Karan saya adalah korban godan mbak setun yang paling muda. Bagai mana tidak saya baru berumur 10 tahun. Jadi bisa dipasyikan saya masih anak-anak sekali. Kini susu sebelah kiri mbak setun sudah terpampang dihadapan saya tanpa terhalang apa pun lagi.
"Dua-duanya dong mbak,,,!" protes saya.
'' ihh buat apa?" hayoo adi mukai bakal ya! Adi sebenarnya cuma mau liat susu mbak aja kan,,? Dasar anak najal,, !" kata mbak setun dengan kata manja.
"Nggak kok mbak! Adi kan pengen liat dua-duanya mbak" kilah saya.
"Kamu punter banget berdepat sih! Iya deh, tapi janji adi hangan liar ngliatib mbak telanjang dada yah,,,"sambli berjata demikian mbak setun nenuruti kenauan saya dengan membuka tangan yang menutupi susu sebelah kanan.
"Tuh mbak kasih liat,," jawab mbak setun sambil tersenyum manis.
"Saya hanya diam tanpa melakukan apa-apa. Mata saya melotot memandangi susu mbak setun. Tampaknya saya nasih bingung apa yang harus saya lakukan.
"Kok malah bengong sih, !" tanya dendan cuwek.
"Aabis saya takut mbak,,," jawap saya gemetar.
"Ayo dimulai dong adi,,," mbak setun menyadarkan saya.
Mendengar kata-kata yang keluar dari mulut mbak setun, saya yang sudah tidak sabar langsung meremas susu mbak setun. Tangan-tangan saya mengrayangi susu mbak setun dengan tak terkendali. Mbak setu jadi geli dan melihat tingakah saya.
"Pelan di! Aaaahhh tangan kanan disusu yang kanan ttttaanngggan kiri disusu yang kiri,,,"perintah mak setun.
Nafsu mbak setun semakin meningat akibat remasan tangan saya. Sekarang saya mulai mendekatkan bibir saya ke puting mbak setun lalu dengan cepat melumat puting mbak setun. Bahkan saya mengisap benda mungil itu dengan sangat keras sehingga membuat mbak setun menikmatinya.
"Mmmmmhhh,, ! Reemasa jugaaa dong di biaya mbak ngerassssAA ennaaskk,, aaaahhh, ,," bisik mbak setun kepada saya saat sedang memilintir- milintir puting mbak setun yang sudah menonjol karena terangsang.
Kara mendengar perinta mbak setu saya lang sung meremas susu mbak setun. Betapa seakan perasaan mbak setun melayang ke awan, apalagi saya mengisap dan meremmas bersamaan yang membuat nafas mbsk setun menjadi tersengal-sengal. Mbak setun baru sadar Kalau selain saya sibuk mengisap dan neremas susu mabak setun, tanganku pun ikut bergerilya menyusuru tubuh mbak setun yang mukus. Tadinya mbak setun mau mengingatkan pada janji saya srbekumnya tak mrlakukan macam-macam selain memegan atau pun menghisap susu saja.
"Sleeerrpp,,,sleerrp,, "terdengar saara susu mbak setu aku hisap dengar rakus. Tanggan mbak setun membelai, kadang sedikir menjambak sambil menekan kepala saya agar lebih dalam mengisap susu mbak setun. Saya semakin menikmati msinan saya, sedang mbak setun semakin terhanyut dibuatnya. Mbak setun sadar kslau ingin lebih dari sekedar ini. Mbak setun senakin lupa bahwa saya adalah anak yang masih polos dan belum seharusnya belun mekakukan perbuatan ini.
Ketika sedang nikmat-niknatny,tiba-tiba saya melepaskan hisapan sambil berkata " biar tetek mak srtun nggak kelar air susunya tapi rasanya tetal ensk!!"
"Eeehhhmmm, ,hisaaapan kamuuu jugaaa enakkk di! Ahaaaaah,,," mbaj setun mendesah merasa nikmat yang melanda susu mbak setun.
Tanpa saya nengubris perkatan mbak setun, ssya terlihat semakin lahap mengisap susu mbak setun. Seperti anak bayi yang sedang menyusu ibunya, saya mengisap susu itu sangat riang tapi mengusik brahi mbak setun. Hal itu menyebabkan mbak setun mengliat-liat dan mendesah. Perasan mbaj setun terombang ambiming dalsm kenikmatan yabg tak bisa dibendung lagi.
"Emmmmmppphh,, aaaaaahhhh, ,,"mbak setun terus mngerang sambil meremas rambut saya.
Hisapan saya semakin menaikan libido mbak setun, walaupun didalam hati mbak setun tahu ini belum pantas dilakukan saya. Namun mbak setun hanya bisa pasrah saja, mbak setun meremas-remas rambut saya karena geli akibat remasan dan hisapan di susu mbsk setun. Mbak setun melihat jari - jari saya yang mengesek- ngesek puting mbak setun yang memanaskan brahi mbak srtun.
"Mmmmph ,,remas pelan - pelan,aaaaahhh,,'" kata mbak setun yang memejamkan mata.
Tubuh mbak setun mulai melemas merasakan sensai berbeda dari yang pernah dilakukan sebelumnya. Akibat diranhsang seperti ini terus menerus, akirnya mbak setun mengingingan saya tak sekedar mengisap susu saja.
"Di berrrhenti dulu,, " pinta mbak setun.
"Ada apa mbak,,,?" saya bertanya.
"Kita lanjutin dikamar aja yah,disini posisinya gak enak,,," jawab mbak setun.
Sebenanarnya mbak setun takut tetangga dengar teriakan kami dari ruang ini. Mbak setun lalu berdiri menuju ke kanar mbak setun. Tentu saja mata saya menatap penug nafsu tubuh mbak setun yang hanya tertutu celana ketat mbak setun.
"Ayo iku di , ,," mbak setun mengajak saya masuk kedalam kamar.
Seperti kerbau yang dicocok gidungnya, saya mengikuti mbak setun masuk kedalam kanar, mabak setun duduk di sisi ranjang.
"Di kamu udah pernah ciuman belum?" tanya mbak setun dan saya jawab hanya geleng kepala.
Tanpa menunggu lama lagi, mbak setun memberikan pengalaman ciuman pertama kepada saya. Tidak tangung-tangung, ciman yang diberi mbak setun bukan sekedar ciuman singat, melainkan penuh dengan nafsu. Dengan bergantian lidah dan bergantian dengan lidah saya.
"Di lepasin sragam kamu dueh" pinta mbak setun sambil tersenyum kepada saya.
"Tapi mbak,," saya masih tampak ragu.
" sudahlsh turutin aja mbak janji kalian merasa nikmat,,," mbak setun menyahut.
Dengan malu-malu saya melepas baju dan celana saya satu persatu. Tampak lah penis saya yang sudah tegang. Rambut kemaluan saya tamoak belum tumbauh sana sekali, segangkan batabg penis masih agak kecil, mukin hany sampe 9-10 cm saja. Namun entah kenapa liagat pemandangan seperti ini libido mbak setun senakin naik tinggi.
"Hihi,,kok punya adi kok udah tegang banget sih?" goda mbak setun sehingga waja saya menjadi merah karena malu.
"Mbak setun curang,,!" kata saya tiba-tiba.
"Curang gi mana maksudmu di,,? Tanya mbak setun.
"Saya udah telanjang,masak mbak setun gak ikut twkanjang sih?" saya menjawab dengan wajah lugu saya.
"Mbak setun hanya tersenyum mendengar perkatan saya tadi. Namun setelah aku pikir, ternyata bener juga apa yang dipekatakan oleh saya. Mbak setun lalu bangkit dari duduk mbak setun langsubg melepas celana pengek berikut celana dalamnya. Sekarang kami berdua sudah telanjang bulat tanpa sehelai benang pun.
"Sekarang mbak setun udah gak curang lagi kan,,,?" tanya mbak setu kepada saya.
"Iiiya mbak,,?" jawab saya singkat.
Sejarang tatapan saya tertuju pada benda yang berada dibadian baeah pusar mbak setun. Perasan mbak serun campur aduk melihat mata saya berbinar-binar melihat vagina mbak setun. Mbak setun pun bisa nendengar saya menelan ludah. Ini pengalaman pertama bagi saya bisa melihat vagina seorang wanita lebih dewasa.
Saya sangat gugup sekligus senang melihatnya. Sementara mbak setun jantungnya berdetak kencang sekali saat mengingat bahwa yang sedang mengamati vagina mbak setun dengan seksama ini anak kecil. Vagina mbak setun yang masih rapat dan dalam keadaan tanpa bulu sedikitpun,sanggat menarik perhatian saya. Kemudian mbak setun duduk kembali dijanjang lalu lalu menaikan kakinya dan mengangangkanya. Saya mendekati kearah mbak segun dan memperhatikan vagina mbak setun debgan wajah penasaran.
"Ini namanya vagina,lain dengan punya kalian,,,," mbak setun menerangan ke saya layaknya seorang guru biyologi.
"Ooh,,,ini yang namanya vagina,," kata saya dengan mangut mangut.
"Iya,,kamu lair dari sini,,"lanjut mbak setun.
"Kok wangi sih mbak?" tanya saya sambil mengendus kaluan mbak setu walu dari jarak agak jauh.
"Biar bersih harus dirawat terus,,, tapi wanita dewasa pasi ngrawat vaginanya kok, mbak setu berusa mbuat saya mengergi bagin tubuh dari wanita.
Tanpa mbak setun suruh tangan saya mulai mengelus-elus bagin dari kemaluan mbak setun. Sentun saya terasa nikmat sekali. Jari-jari kecil milik ku sudah masuk kelubang vagina mbsk setun dan dan bermain main didalam nya.
"Sssshhh,,,mukut mbak setun mulai mengluarkan desahan, kegika jari saya menyentug daging kecil didalam vagina mbak setun.
Selanjuntnya layaknya seorang pria yang sudah berpengalaman,saya membenamkan wajah kedallam vagina mbak setun dan mengisapnya dengan rakus. Lidah kecil saya menyapu bersih vagina mbak setun sampai mbak setun mengliat gliat dan mendesah nikmat. Saya kelihatan menikmati cairan kewanitan yang terus keluar dari lubang kewanitan mbsk setun.
"Aauuuah,,,aaaddii!! Teruuuussss,,," mbak setun mendesah nikmat saat lidah saya menusuri bukit kemaluan mbak setun.
Tanpa disadari kaki mbak setun melebar sehingga membiri ruang yang lebih luas bagi saya untuk menjilat vagina mbak setun. Yubuh mbak setun seperti terkena aliran lidtrik jetika saya yang hanggat membelah bibir vagina mbak setun dan memaskan lidah saya kedalam dan menari nari didalamnya.
''Ahhhh,, oohhhhh,,," desan mbak setun saat merasakan lidah saya memainkan kotorial mbak setun.
Dan saya tertarik dengan kemukusan kaki mbak setun yang memang sanggat terawat.
"Paha mbak setun mulus hanget deh!! Mana putih lgi,,," celoteh saya sambil memegang pahaba.
"Dielus dong di,, " ucap mbak setun setengah mendesah.
Tentu saja mendengar kalimat mbak setun barusan tangan saya mulai berani mengelus-elis paha mbak setun. Tidak lama kemudaian paha mbak setun mulia aku jilatdengan penuh nafsu, sementara tangan saya juga ikut aktim mengelus bagian dalamnya. Mbak setun hanya bisa pahsrah menerima kenikmatan. Mbak setun merasa mrinding merasakan sentuhan lidah dan degusan nafas saya pada kulit pahabak setun.
"Aaaduhh,,, eee,,,nak,,, banget! Terr,,,uss,,, aahh,, " mbak srtun terus merintih dengan perilaku saya ini.
Sungguh saya memberi mbak setun kenikmatan yang hebatt. Mbak setun hanya bisa menggigit bibir bagian bawah tanpa bisa berkata-kata hanya rintihan dan nafas yang tersengal-sengal. Setelah agak lama saya memainkan vagina berserta paha mbak setun, akirnya mbak setun mendorong sayalalu hangit dan menghampiri saya yang berdiri ditepih ranjang.
Mbak setun berjongkok dihadapan saya sambil tanganya memegang dan diiringi remasan-remasan kecil pada penis saya. Mbak setun menekatkan wajah kepepenis saya, karana penis saya agak besar mbak setun mmenjilat dari pangkal sampai uhungnya, lidah mbak setun menari dikepala penis saya. Mbak setun jilat pelan lubang kencing saya kemudian mbak setun memasukan seluruh batang pebis saya. Saya mrnjerit kencang saat mbak setun mempercepat kulumanya .
"Mbbbbbaakk,,,aakuu peenggen,,keee,,,kencinggg niihhh!! Saya bertriak kencang.
Mbak setun mengentikan kuluman pada penis saya, kemudian mbak setun bergerak naik keatas ranjang lalu mengangkan kakinya sehingga membuat vagina terlihat jelas oleh saya.
"Ayo di titinya masukin kesini?" mbsk setun berkata sambil tanganya menjuk ke lubang vaginannya yang nampak basah olah cariranya sendiri.
Saya naik keatas ranjang dan mrmegsngai kaki mbak setun lebih lebar. Tampak penis yang sidah tegak dan mengilat siap menusuk lubang vagina wanita yang lebih pantas menhadi mbaknya. Mbak setun menuntun penis saya masuk kekubang jeniknatannya. Mbak setun mebiarkan penis muda ini melepas keperjakaan olah vagianya. Dan bellless,penis saya amblas seluruhny kedalam vagina mbak setun.
"Aaaaaagg ddddii" mbak segun mendesis.
"Masuk lebih dalamm lagi!! Permintan mbak setun.
"Iiiya mbak!! Jawab saya.
Yang mbsk setun lakukan sekarang hanya kendasah dan mengigit bibir bagian bawah. Tanpaknya saya cepat memahami perkatan mbak setun, saya memompa vagina dengan sesakma. Genjotan saya semakin lama semakin cepat. Genjotan saya kini semakin cepat mbak setun imbangi dengan goyannganya.
"Aaaaaahh,,,llleebbbihh,,,ceeepaatt di!! Aaaaahh,,aaaaahhh,,," erangan mbak setun..
Setelah 10 menit dengan posisi yang sama, saya semakin mendesah dan menjerit dengan kuat,karena kali ini mbak setun menjepit dengan keras pasti memberi efek lenih nikmat.
"Rasanyaaa enaaakk bangeeett mbakk!!" saya terus mendesah.
"Aaaaaahhh,,,aaaaaahhh,,teruuusss addiii!!" bak setun juga mmedesah lebih kuat lagi dari sebelumnya karena merasa penisa saya semakin cepat dan kuat menusuk mbak setun.
Hal ini membuat saya tidak kuat lagi seperma yang akan kelyar. Beberapa saat tubuh saya mulai mengehang hebat dan seluruh badan saya bergetar.
"Aduhh,, mbak,,,eennaakk,,,!! Sssshhh,,, tapi saya uuuudahh ngaak tahan penggennnn kenciingg,," desahan saya.
"Aahhhh uuuhh aaaahh keellluuuariiin didalammm ajaaas diiii,,,!" kata mbak setun mengerti perkatan saya.
Kaki mbak setu dilipat menahan pantat saya karena tidak ingin penis keluar sedikitpun dari vagina. Tidak la kemudian saya meranggul erat tubuh mbak setun dan creeet,,,creett, ,'cairan hangat mbsnjiri liang kewanitaan mbak setun. Saya terkulai lemas di atas tubuh mbak setun, butiran-butiran kringat keluar dari tubuh saya.
"Gimana di? Enak nggak barusan?" tanya mbak setun begitu saya mencabut penis yang agak mengempes dan tanpak lemah disamping mbak setun.
"Ennaaak bangggeeettt mbak,,,!! Saya baru pertama ngrasain yang kaya giniii,,"saya berkata dengan penuhh kepuasan.
"Itu tadi namanya organisme. Kalau udah seperti ini dipuncak kenikmatan ya kaya itu rasanya" mbak setun berusa menjelaskan.
"Oooh,,jadi organie ngluarin air kencing kaya tadi ya mbak?" tanya saya polos.
"Adi yang keluar tadi bukan air kencing melainkan seperma. Itu adalah cairan yang keluar saat kalo ketika laki-laki mencape organisme, " mbak setun menerangan dengan kata-kata yang mudah saya pahami.
Saya haya menganguk-nganguk karna saya bingung apa yang mau saya tanyskan lagi.
"Adi jangan crrita kepada siapa saja yentang ini yah. Adi bpleh minta sama embak kapan saja , asaljan waktu dan tempatnya memungkinkan,," mbak setun berkaya sambil mencium pipi saya.
"Iya mbak,,! Sahut saya.
Sampai saat ini kejadian dengan mbak setun ngak ada yang tau selain kita,dan saya sampai saat ini kalau pulang dari merantau masi sering ml dengan mbak setun. Saya gak tau smpai kapan akan sepergi ini tapi aku senang bangt masih bisa merasakan tubuh mbak setun seperti dulu.
"Tamat"
Perkenalkan namaku adi sasongok umur saya sekarang 20 tahun saya mauberceriya tentang pengalam saya, dan yang di foto diatas ini namanya mbak setun tetangga saya. Kisah ini dimulai sekitar 10 tahun yang lalu ketika saya masih duduk dibangku sd dan masih teringat jelas dalam fikiranku.
Langsung saja saya bercerita,waktu itu saya memang sering nonton tv di runbah mbak setun karana dirumah saya belum punya tv jadi saya numpa nonton tv dirumah mbaksetun.
Suatu hari udara memang panas banget didaerah aku tinggal,dan aku seperti biasa menonton tv dirumah mbak setun,aku pun pangil nama mbak setun mbak mak setun,,pintu pun dibuka mbak sentun pun keluar dia hanya pake kaos longar dan celana mini selutut eh di mau minum apa,,adi pun menjawab terserah lah mbak ya dah tak buatin minum dulu di. Mbak setun pun meuju dapur dan mrmbuati minum untukku.
Beberapa saat kemudin mbak srtun pun kembali dan mawakan segelas es sirup,
Oh iya...jam sgini kok uadah pulang kata mbak setun sambil menaruh gelas diatas meja.
Kaos mabak setun yang longgar dan memiliki belahan dada agak renda sehingga disaat mbak setun membungkuk menyajikan gekas kepadaku. Aku melongok-longokan kepalaku untuk melihat isi yang tersembunyi dibalik kaos mbak setun saat itu.
Ini mbak setun buatin es sirup rasa jeruk biar seger,,,jelas mbak setun tampa memperdulikan tingahku.
Makasih ya mbak setun!pasti enak banget dirup buatan mbak setun,,,jawabku. Sama -sama di. Aduh ngomong-ngomong hari ini kok panas banget ya di,,,lanjut mbak setun.
Iya mbak adi juga kegerahan nih. Untuk mak setun baik banget mau buatin minum buat ku,,,.
Saat mbak setun menyajikan minum,mbak setun kembali berdiri tegak. Tanpa terasa kringat mencucur dari dahi mbak setun. Saat mbak setun mengelap kringat di dahi,dan tidak sadar tangan mbak setun terangat tinggi. Tampa sadar susu mbak setun terlihat dari lengan. Tentu saja kesempata ini tidak saya sia-siakan aku terkesima melihat pemandangan indah itu.
Saat itu mbak setun juga tersadarkan kalau dibalik pakaeanya terlihat basah oleh kringat. Lebih memikat perhatianku kalau saya mengetahui mbak setun tidak memakai bh saat itu. Kedua puting tercetak jelas dikas mbak setun, apa lagi basah oleh kringat mbak setun yang membuatnya semakin terlihat jelas. Mbak setun tak mau ambil pusing dengan tangapan saya yang nakal ini.
Setelah mbak setun mengambil posisi diduk didepanku, mbak setun melanjutkan obrolan yang sempat terhenti tadi.
" Kok tumben jam segini udah pulang di,,? Kata mbak setun memancing
"Eee,,,hh i,,,ya mbak,,,? Jawab ku dengan gugup.
"Emangnya kenapa di kok gak tumben-tumbannya bali jm segini,,? Lanjut mbak setun lagi.
"Anu anu mbak gurunya mau pada seminar jadi semua di balikin awal,,,? Jawabku kembali.
"Oh begitu,,"kata mbak setun yang tidak berusah menanyakan lagi tentang saya pulang lebih awal dan mengalihkan ketopik lain.
Mbak setun mengetahui kalau saya sering mencuri pandang ke arah susu mbak setun. Mbak setun berfiki yang namanya laki-laki biar masih kecil ya sama aja. Semula mbak setun tidak suka dengan fikiranya, akirnya mbak setun ada fikiran lain dan membiarkan aku menikmati keindahab puting dari liar. Mbak setu jadi menikmati tingakah saya kepada diri mbak setun.
Bahkan mbakk setun mempunyai fikiran yang lebih gila untuk mengoda aku,mbak setun merenggankan tangan kebelakang sehingga putinganya terlihat tampak jelas.
"Lagi nglihatiin apan sih di,,,? Pura-pura gak tau.
Tentu saja pertanyaan mbak setun membuatku salah tingkah.
"Gak gak kok mbak,,,? Saya membela diri.
"Ya udah di kamu habisin minum dulu,, mbak mau ganti baju dulu,"mbak setun menahan diri mengodaku lebih jauh.
" i,,ya mbak,, jawaku.
Sambil mbak setun tersenyum puas betasil membuatku gugup, mbsk setun menuju tempat tidur yang tiak cukup jauh jaraknya dari ruang tamu. Didalam kamar mbak srtun menganti kaos longarnya dengan kaos ketat berwarna coklat tanpa memake bh,sehinhgs puting mbak seteun semakin jelas terlihat jelas dari luar, kemudian celana selurut mini mak setu didanti dengan celana penak berearna hitam dan memperlihatkan paha mulus mbak setun.
Setelah beberapa menit kemudian mbak setun muncul untuk menemuin aku. Namun yang membuat wajah polosku terkejut melihat pakean mini mbak setun, apa lagi dengan anak seumuranku. Pemandangan seperti itu pasti menyilaukan pandangan jiwa saya. Mbak setun mengacuhkan saja mata-mata liarku sibuk memandangin putin susu dan paha mbak setun.
"Gy mana sirupnya? Udah diminum belum?" tanya mbak setun mrngalihkan perhatoan saya.
"Uudah mak,,," jawabku pendek.
Kedua mata saya tetap saja menayap tajam kearah paha mbak setun yang pasti mengiurkan bagi saya.
"Enak gak sirup bikinan embak? Pasti bikin ketagihan kan?" canda mbak setun.
"Segar banget mbak! Tapi jujur aja kalau adi lebih sika susu dibanding sirup,," sahutku.
''Gy tu ya? Sayang embak gak punya persedian susu dirumah,,," jawab tanpa ada prasangka buruk dari perjatan saya.
"Kalau kata oran susu yang terbaik itu ASI ya mbak?''lanjut lagi.
''Betul di,, dibanding sama susu sapi,, ASI itu juga lebih bergizi,,," tambah mbak setun penuh keyakinan.
"Ibu adi juga suka bikin susu setiap pagi mbak,,,"kata saya menjelaskan.
"Oh iya? Bagus dong,,," jawab mbak setun seadanya.
"Tapi susu yang saya minum susu sapi mbak!" sambung saya lagi.
"ASI tetap lebih bagus dari pada susu sapi di,,," kata mbak setun.
"Wah pasti ASI lebih enak rasanya tu!"sela saya cepat.
Mbak setun hanya tersenyum simpul, saya terus menyerocos tentang keinginan sesekali mencoba ASI. Mak setun hanya tegang mendengar ocehan saya. Tiba-tiba mbak setun mendapat ide gila dari mana saya berkata"cobaya saya bisa menyicipi asi! Duh pasti asik ya?" timpal saya.
Namun belu selesai kalimat yang diucapkan saya, mbak setun kembali menimpali "dulu adi minum ASI punya ibu kan?"
"Tapi saya kan udah gk nyususu sama ibu. Lagi pula saya juga udah lupa gimanan rasanya minum ASi.."kata saya berusaha menjelaskan.
"Hmm..gyni aja..kalau adi punya adik minum ASi,pas ibu adi lagi nyusuin minta tolong aja biar ASInya diperes terus nasukin deh ke dalam gelas,,," jawab mbak setun yang semakin mengarah ke pembicaran kami.
"Bukan iru maksut adi mbak,,," saya mengelengkan kepala.
"Terus maksut kamu gi nana di?" pancing mbak setun.
"Adi pengen banget minium ASI punya mbak,,," kata saya terus terang.
"Embak kan belum punya anak jadi belu punya ASI,,,"jelas mbak setun.
"Emang kenapa mbak kalau pelum punya ASI,," tanya saya terus terang.
"Ya percuma dong,,,adi kan pengen ngrasain ASI,,,"jawab sambil mengosok-ngosok rambut saya dengan lembut.
"Gak apa-apa mbak,, boleh kan?"pinta saya sambil menatap wajah mak setun.
"Yeeee,,,!! Bilang aja pengen liat punya embak,,,! Nggak mau ah,,,! Mbak setun menolak permintan saya.
"Ya mbak,,,! Saya cuma penasaran doang,, ,"bujuk saya.
''Aduuuh,, mbak nggak mau diii,,,!" kata mbak setun bersikeras.
Namun setelah cukup lama saya terus bujik mbak setun supaya dapat merasakan susu mbak setun dengan alasan penasaran, mbak setun akirnya mnyerah juga.
"Ya udah deh mbak mau. Tapi janji ya adi nggak minta macam-macam lagi,,,"jawab mbak setun menyangupi permintan adi yang sedang di lannda rasa penasaran ini.
"Pa pasti mbak?" jawab saya.
Terus terang pembicaran kami tadi membuat gairah mbak setun semakin tinggi,sehingga mbak setun semakin kehilangan kendali bahwa yang ada di depan mbak setun adalah anak dibawah umur. Apa lagi setelah melihat mata saya yang tampak menginginksn menghisap susu mbsk setun.
''Bagai maban pun saya kan laki-laki. Mbak juga takut juga dalam keadan rumah kosong seperti ini. Kalau adi minta lebih dari ini gy manan?" tanya mbak setun serius.
"Nggak mbak! Saya tidak akan minta yang macam-macam dueh,,,!" sambil berkata seperti itu mata saya tidak lepas dari susu mbak setun sambil menelan ludah berkali-kali.
"Mbak setun sadar tentunya saya akan berkata apapun agar keinginan saya terpenuhi saat itu. Saya sudah tidak sabar melihat pemandangan indah yang sebentar lagi, mbak setun yang menyadari hal itu tersenyum-senyum sendiri melihat tingkah saya.
"Adi sudah siap?" tanya mbak setun mengodaku.
"Ssiap mbak!" jawab saya.
Jawaban saya membuat mbak setun semakin bergairah dan terangsang. Mbak setun berfikir akan mendapat sensai dari saya. Mbak setun memang sudah pernah mendapatkan nikmat dari melakukan seks dengan anak dibawah umur, namun tentu saja di depan mbak setun saya yang masih sanggat muda.
Mbak setun mulai mendekati saya, kudian mak setun dengan agak tergasa melepaskan kaos bagian atas sehingga pemandangan yang saya tunggu-tunggu pun datang sudah. Namun mbak setun masih berusaha menutup susu bagian kanan dengan tanggan. Mbak setun masih penasaran apa yang akan dilakun bocah yang masih bau kencur seperti saya.
Saat ini tubuh mbak setun hanya tertutupi celana pendek ketat yang pasti membuat mbak setun tampak seky sekali. Hantung mbak stun berdetak sangat kencang sekali. Karan saya adalah korban godan mbak setun yang paling muda. Bagai mana tidak saya baru berumur 10 tahun. Jadi bisa dipasyikan saya masih anak-anak sekali. Kini susu sebelah kiri mbak setun sudah terpampang dihadapan saya tanpa terhalang apa pun lagi.
"Dua-duanya dong mbak,,,!" protes saya.
'' ihh buat apa?" hayoo adi mukai bakal ya! Adi sebenarnya cuma mau liat susu mbak aja kan,,? Dasar anak najal,, !" kata mbak setun dengan kata manja.
"Nggak kok mbak! Adi kan pengen liat dua-duanya mbak" kilah saya.
"Kamu punter banget berdepat sih! Iya deh, tapi janji adi hangan liar ngliatib mbak telanjang dada yah,,,"sambli berjata demikian mbak setun nenuruti kenauan saya dengan membuka tangan yang menutupi susu sebelah kanan.
"Tuh mbak kasih liat,," jawab mbak setun sambil tersenyum manis.
"Saya hanya diam tanpa melakukan apa-apa. Mata saya melotot memandangi susu mbak setun. Tampaknya saya nasih bingung apa yang harus saya lakukan.
"Kok malah bengong sih, !" tanya dendan cuwek.
"Aabis saya takut mbak,,," jawap saya gemetar.
"Ayo dimulai dong adi,,," mbak setun menyadarkan saya.
Mendengar kata-kata yang keluar dari mulut mbak setun, saya yang sudah tidak sabar langsung meremas susu mbak setun. Tangan-tangan saya mengrayangi susu mbak setun dengan tak terkendali. Mbak setu jadi geli dan melihat tingakah saya.
"Pelan di! Aaaahhh tangan kanan disusu yang kanan ttttaanngggan kiri disusu yang kiri,,,"perintah mak setun.
Nafsu mbak setun semakin meningat akibat remasan tangan saya. Sekarang saya mulai mendekatkan bibir saya ke puting mbak setun lalu dengan cepat melumat puting mbak setun. Bahkan saya mengisap benda mungil itu dengan sangat keras sehingga membuat mbak setun menikmatinya.
"Mmmmmhhh,, ! Reemasa jugaaa dong di biaya mbak ngerassssAA ennaaskk,, aaaahhh, ,," bisik mbak setun kepada saya saat sedang memilintir- milintir puting mbak setun yang sudah menonjol karena terangsang.
Kara mendengar perinta mbak setu saya lang sung meremas susu mbak setun. Betapa seakan perasaan mbak setun melayang ke awan, apalagi saya mengisap dan meremmas bersamaan yang membuat nafas mbsk setun menjadi tersengal-sengal. Mbak setun baru sadar Kalau selain saya sibuk mengisap dan neremas susu mabak setun, tanganku pun ikut bergerilya menyusuru tubuh mbak setun yang mukus. Tadinya mbak setun mau mengingatkan pada janji saya srbekumnya tak mrlakukan macam-macam selain memegan atau pun menghisap susu saja.
"Sleeerrpp,,,sleerrp,, "terdengar saara susu mbak setu aku hisap dengar rakus. Tanggan mbak setun membelai, kadang sedikir menjambak sambil menekan kepala saya agar lebih dalam mengisap susu mbak setun. Saya semakin menikmati msinan saya, sedang mbak setun semakin terhanyut dibuatnya. Mbak setun sadar kslau ingin lebih dari sekedar ini. Mbak setun senakin lupa bahwa saya adalah anak yang masih polos dan belum seharusnya belun mekakukan perbuatan ini.
Ketika sedang nikmat-niknatny,tiba-tiba saya melepaskan hisapan sambil berkata " biar tetek mak srtun nggak kelar air susunya tapi rasanya tetal ensk!!"
"Eeehhhmmm, ,hisaaapan kamuuu jugaaa enakkk di! Ahaaaaah,,," mbaj setun mendesah merasa nikmat yang melanda susu mbak setun.
Tanpa saya nengubris perkatan mbak setun, ssya terlihat semakin lahap mengisap susu mbak setun. Seperti anak bayi yang sedang menyusu ibunya, saya mengisap susu itu sangat riang tapi mengusik brahi mbak setun. Hal itu menyebabkan mbak setun mengliat-liat dan mendesah. Perasan mbaj setun terombang ambiming dalsm kenikmatan yabg tak bisa dibendung lagi.
"Emmmmmppphh,, aaaaaahhhh, ,,"mbak setun terus mngerang sambil meremas rambut saya.
Hisapan saya semakin menaikan libido mbak setun, walaupun didalam hati mbak setun tahu ini belum pantas dilakukan saya. Namun mbak setun hanya bisa pasrah saja, mbak setun meremas-remas rambut saya karena geli akibat remasan dan hisapan di susu mbsk setun. Mbak setun melihat jari - jari saya yang mengesek- ngesek puting mbak setun yang memanaskan brahi mbak srtun.
"Mmmmph ,,remas pelan - pelan,aaaaahhh,,'" kata mbak setun yang memejamkan mata.
Tubuh mbak setun mulai melemas merasakan sensai berbeda dari yang pernah dilakukan sebelumnya. Akibat diranhsang seperti ini terus menerus, akirnya mbak setun mengingingan saya tak sekedar mengisap susu saja.
"Di berrrhenti dulu,, " pinta mbak setun.
"Ada apa mbak,,,?" saya bertanya.
"Kita lanjutin dikamar aja yah,disini posisinya gak enak,,," jawab mbak setun.
Sebenanarnya mbak setun takut tetangga dengar teriakan kami dari ruang ini. Mbak setun lalu berdiri menuju ke kanar mbak setun. Tentu saja mata saya menatap penug nafsu tubuh mbak setun yang hanya tertutu celana ketat mbak setun.
"Ayo iku di , ,," mbak setun mengajak saya masuk kedalam kamar.
Seperti kerbau yang dicocok gidungnya, saya mengikuti mbak setun masuk kedalam kanar, mabak setun duduk di sisi ranjang.
"Di kamu udah pernah ciuman belum?" tanya mbak setun dan saya jawab hanya geleng kepala.
Tanpa menunggu lama lagi, mbak setun memberikan pengalaman ciuman pertama kepada saya. Tidak tangung-tangung, ciman yang diberi mbak setun bukan sekedar ciuman singat, melainkan penuh dengan nafsu. Dengan bergantian lidah dan bergantian dengan lidah saya.
"Di lepasin sragam kamu dueh" pinta mbak setun sambil tersenyum kepada saya.
"Tapi mbak,," saya masih tampak ragu.
" sudahlsh turutin aja mbak janji kalian merasa nikmat,,," mbak setun menyahut.
Dengan malu-malu saya melepas baju dan celana saya satu persatu. Tampak lah penis saya yang sudah tegang. Rambut kemaluan saya tamoak belum tumbauh sana sekali, segangkan batabg penis masih agak kecil, mukin hany sampe 9-10 cm saja. Namun entah kenapa liagat pemandangan seperti ini libido mbak setun senakin naik tinggi.
"Hihi,,kok punya adi kok udah tegang banget sih?" goda mbak setun sehingga waja saya menjadi merah karena malu.
"Mbak setun curang,,!" kata saya tiba-tiba.
"Curang gi mana maksudmu di,,? Tanya mbak setun.
"Saya udah telanjang,masak mbak setun gak ikut twkanjang sih?" saya menjawab dengan wajah lugu saya.
"Mbak setun hanya tersenyum mendengar perkatan saya tadi. Namun setelah aku pikir, ternyata bener juga apa yang dipekatakan oleh saya. Mbak setun lalu bangkit dari duduk mbak setun langsubg melepas celana pengek berikut celana dalamnya. Sekarang kami berdua sudah telanjang bulat tanpa sehelai benang pun.
"Sekarang mbak setun udah gak curang lagi kan,,,?" tanya mbak setu kepada saya.
"Iiiya mbak,,?" jawab saya singkat.
Sejarang tatapan saya tertuju pada benda yang berada dibadian baeah pusar mbak setun. Perasan mbak serun campur aduk melihat mata saya berbinar-binar melihat vagina mbak setun. Mbak setun pun bisa nendengar saya menelan ludah. Ini pengalaman pertama bagi saya bisa melihat vagina seorang wanita lebih dewasa.
Saya sangat gugup sekligus senang melihatnya. Sementara mbak setun jantungnya berdetak kencang sekali saat mengingat bahwa yang sedang mengamati vagina mbak setun dengan seksama ini anak kecil. Vagina mbak setun yang masih rapat dan dalam keadaan tanpa bulu sedikitpun,sanggat menarik perhatian saya. Kemudian mbak setun duduk kembali dijanjang lalu lalu menaikan kakinya dan mengangangkanya. Saya mendekati kearah mbak segun dan memperhatikan vagina mbak setun debgan wajah penasaran.
"Ini namanya vagina,lain dengan punya kalian,,,," mbak setun menerangan ke saya layaknya seorang guru biyologi.
"Ooh,,,ini yang namanya vagina,," kata saya dengan mangut mangut.
"Iya,,kamu lair dari sini,,"lanjut mbak setun.
"Kok wangi sih mbak?" tanya saya sambil mengendus kaluan mbak setu walu dari jarak agak jauh.
"Biar bersih harus dirawat terus,,, tapi wanita dewasa pasi ngrawat vaginanya kok, mbak setu berusa mbuat saya mengergi bagin tubuh dari wanita.
Tanpa mbak setun suruh tangan saya mulai mengelus-elus bagin dari kemaluan mbak setun. Sentun saya terasa nikmat sekali. Jari-jari kecil milik ku sudah masuk kelubang vagina mbsk setun dan dan bermain main didalam nya.
"Sssshhh,,,mukut mbak setun mulai mengluarkan desahan, kegika jari saya menyentug daging kecil didalam vagina mbak setun.
Selanjuntnya layaknya seorang pria yang sudah berpengalaman,saya membenamkan wajah kedallam vagina mbak setun dan mengisapnya dengan rakus. Lidah kecil saya menyapu bersih vagina mbak setun sampai mbak setun mengliat gliat dan mendesah nikmat. Saya kelihatan menikmati cairan kewanitan yang terus keluar dari lubang kewanitan mbsk setun.
"Aauuuah,,,aaaddii!! Teruuuussss,,," mbak setun mendesah nikmat saat lidah saya menusuri bukit kemaluan mbak setun.
Tanpa disadari kaki mbak setun melebar sehingga membiri ruang yang lebih luas bagi saya untuk menjilat vagina mbak setun. Yubuh mbak setun seperti terkena aliran lidtrik jetika saya yang hanggat membelah bibir vagina mbak setun dan memaskan lidah saya kedalam dan menari nari didalamnya.
''Ahhhh,, oohhhhh,,," desan mbak setun saat merasakan lidah saya memainkan kotorial mbak setun.
Dan saya tertarik dengan kemukusan kaki mbak setun yang memang sanggat terawat.
"Paha mbak setun mulus hanget deh!! Mana putih lgi,,," celoteh saya sambil memegang pahaba.
"Dielus dong di,, " ucap mbak setun setengah mendesah.
Tentu saja mendengar kalimat mbak setun barusan tangan saya mulai berani mengelus-elis paha mbak setun. Tidak lama kemudaian paha mbak setun mulia aku jilatdengan penuh nafsu, sementara tangan saya juga ikut aktim mengelus bagian dalamnya. Mbak setun hanya bisa pahsrah menerima kenikmatan. Mbak setun merasa mrinding merasakan sentuhan lidah dan degusan nafas saya pada kulit pahabak setun.
"Aaaduhh,,, eee,,,nak,,, banget! Terr,,,uss,,, aahh,, " mbak srtun terus merintih dengan perilaku saya ini.
Sungguh saya memberi mbak setun kenikmatan yang hebatt. Mbak setun hanya bisa menggigit bibir bagian bawah tanpa bisa berkata-kata hanya rintihan dan nafas yang tersengal-sengal. Setelah agak lama saya memainkan vagina berserta paha mbak setun, akirnya mbak setun mendorong sayalalu hangit dan menghampiri saya yang berdiri ditepih ranjang.
Mbak setun berjongkok dihadapan saya sambil tanganya memegang dan diiringi remasan-remasan kecil pada penis saya. Mbak setun menekatkan wajah kepepenis saya, karana penis saya agak besar mbak setun mmenjilat dari pangkal sampai uhungnya, lidah mbak setun menari dikepala penis saya. Mbak setun jilat pelan lubang kencing saya kemudian mbak setun memasukan seluruh batang pebis saya. Saya mrnjerit kencang saat mbak setun mempercepat kulumanya .
"Mbbbbbaakk,,,aakuu peenggen,,keee,,,kencinggg niihhh!! Saya bertriak kencang.
Mbak setun mengentikan kuluman pada penis saya, kemudian mbak setun bergerak naik keatas ranjang lalu mengangkan kakinya sehingga membuat vagina terlihat jelas oleh saya.
"Ayo di titinya masukin kesini?" mbsk setun berkata sambil tanganya menjuk ke lubang vaginannya yang nampak basah olah cariranya sendiri.
Saya naik keatas ranjang dan mrmegsngai kaki mbak setun lebih lebar. Tampak penis yang sidah tegak dan mengilat siap menusuk lubang vagina wanita yang lebih pantas menhadi mbaknya. Mbak setun menuntun penis saya masuk kekubang jeniknatannya. Mbak setun mebiarkan penis muda ini melepas keperjakaan olah vagianya. Dan bellless,penis saya amblas seluruhny kedalam vagina mbak setun.
"Aaaaaagg ddddii" mbak segun mendesis.
"Masuk lebih dalamm lagi!! Permintan mbak setun.
"Iiiya mbak!! Jawab saya.
Yang mbsk setun lakukan sekarang hanya kendasah dan mengigit bibir bagian bawah. Tanpaknya saya cepat memahami perkatan mbak setun, saya memompa vagina dengan sesakma. Genjotan saya semakin lama semakin cepat. Genjotan saya kini semakin cepat mbak setun imbangi dengan goyannganya.
"Aaaaaahh,,,llleebbbihh,,,ceeepaatt di!! Aaaaahh,,aaaaahhh,,," erangan mbak setun..
Setelah 10 menit dengan posisi yang sama, saya semakin mendesah dan menjerit dengan kuat,karena kali ini mbak setun menjepit dengan keras pasti memberi efek lenih nikmat.
"Rasanyaaa enaaakk bangeeett mbakk!!" saya terus mendesah.
"Aaaaaahhh,,,aaaaaahhh,,teruuusss addiii!!" bak setun juga mmedesah lebih kuat lagi dari sebelumnya karena merasa penisa saya semakin cepat dan kuat menusuk mbak setun.
Hal ini membuat saya tidak kuat lagi seperma yang akan kelyar. Beberapa saat tubuh saya mulai mengehang hebat dan seluruh badan saya bergetar.
"Aduhh,, mbak,,,eennaakk,,,!! Sssshhh,,, tapi saya uuuudahh ngaak tahan penggennnn kenciingg,," desahan saya.
"Aahhhh uuuhh aaaahh keellluuuariiin didalammm ajaaas diiii,,,!" kata mbak setun mengerti perkatan saya.
Kaki mbak setu dilipat menahan pantat saya karena tidak ingin penis keluar sedikitpun dari vagina. Tidak la kemudian saya meranggul erat tubuh mbak setun dan creeet,,,creett, ,'cairan hangat mbsnjiri liang kewanitaan mbak setun. Saya terkulai lemas di atas tubuh mbak setun, butiran-butiran kringat keluar dari tubuh saya.
"Gimana di? Enak nggak barusan?" tanya mbak setun begitu saya mencabut penis yang agak mengempes dan tanpak lemah disamping mbak setun.
"Ennaaak bangggeeettt mbak,,,!! Saya baru pertama ngrasain yang kaya giniii,,"saya berkata dengan penuhh kepuasan.
"Itu tadi namanya organisme. Kalau udah seperti ini dipuncak kenikmatan ya kaya itu rasanya" mbak setun berusa menjelaskan.
"Oooh,,jadi organie ngluarin air kencing kaya tadi ya mbak?" tanya saya polos.
"Adi yang keluar tadi bukan air kencing melainkan seperma. Itu adalah cairan yang keluar saat kalo ketika laki-laki mencape organisme, " mbak setun menerangan dengan kata-kata yang mudah saya pahami.
Saya haya menganguk-nganguk karna saya bingung apa yang mau saya tanyskan lagi.
"Adi jangan crrita kepada siapa saja yentang ini yah. Adi bpleh minta sama embak kapan saja , asaljan waktu dan tempatnya memungkinkan,," mbak setun berkaya sambil mencium pipi saya.
"Iya mbak,,! Sahut saya.
Sampai saat ini kejadian dengan mbak setun ngak ada yang tau selain kita,dan saya sampai saat ini kalau pulang dari merantau masi sering ml dengan mbak setun. Saya gak tau smpai kapan akan sepergi ini tapi aku senang bangt masih bisa merasakan tubuh mbak setun seperti dulu.
"Tamat"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar